Skip to main content

PANTUN POLITIK

Nyaring suara kepakan lebah, sibuk menghisap madunya bunga. Bangsa ini kenyang dijajah, dengan kesatuan kitapun merdeka.

Jalan-jalan naik sapi perah, turunnya jangan lupa bayar. Kalau ingin jadi kepala daerah, minimal siapkan dua puluh milyar.

Fenomena saat ini, dimana dalam pertarungan politik baik menggapai impian menjadi Kepala Daerah atau Anggota Legislatif haruslah punya Modal yang besar. Tak bisa dipungkiri, kekuatan financial sangat berpengaruh untuk bertarung karena politik butuh dana besar. Jika terjun ke dunia politik persiapkanlah diri dengan modal besar selain berdoa untuk kesusksesan dalam pertarungan.

Di lapangan delman berjejeran, kudanya dilepas berlari-lari. Kebijakan jangan berdasarkan kepentingan, mestinya sesuai hati nurani.

Negara demokrasi modern tak bisa terhindar dari politik kepentingan. Karena salah satu tujuan politik adalah mencapai kekuasaan. Dengan kekuasaan maka punya kuasa menentukan kebijakan. Kebijakan pemegang kekuasaan jelas akan banyak dipengaruhi oleh kepentingan pribadinya atau politiknya sendiri. 

Masih bisa menghirup udara, alhamdulilah. Pastilah kesakitan jika tak bisa. Hidup damai sejahtera, maukah? Jangan pisahkan negara, agama dan bangsa.

Negara, agama dan bangsa adalah bagian tak terpisahkan. Negara merujuk pada pemerintahan rakyat, Agama menyangkut keyakinan rakyat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Bangsa merupakan gambaran akan jati diri rakyat dalam hal ini menyangkut darimana berasal, budayanya dan adat istiadat.

Jalan-jalan ke pasar tradisional, beli papaya cukup matangnya. Jangan budayakan kasar dan brutal, biar hati yang bicara.

Terkadang pemahaman akan kekuasaan adalah mencapai posisi tertinggi dalam sebuah tatanan organisasi atau lembaga. Tak terkendalinya penggunaan terhadap wewenang kekuasaan berakibat pada buruknya sikap dan tingkah laku yang berkuasa dimata mereka yang dikuasai.

Satu dua tiga pulau terlampui, bagi dong? Negeri masuk kantong pribadi, yah geleng.

Seseorang dalam masa kesuksesan selalu akan meraih apa yang diinginkan. Begitupula dalam tampuk politik, meraih cita-cita politik seolah memenangkan banyak hal dalam karirnya. Yang akhirnya memunculakn pandangan akan seberapa besar keuntungan pribadi yang akan didapatkan.

Pikiran dekil tiada kasih, lentera membara jadilah terang. Pemerintah adil, pemerintah bersih. Rakyat sejahtera hati pastilah senang.

Ini merupakan cita-cita berbangsa dan bernegara, dimana kehidupan yang diidam-idamkan adalah kehidupan bermasyarakat yang berkeadilan dan pemenuhan hak rakyat dijamin oleh negara. Semua itu menjadi harapan jika pemerintah menjalankan pemerintahan dengan adil dan bijaksana.

Kalau mau dipetik tinggal ditarik, dengan tali ikatnya ke durian. Kalau mau berpolitik, harus simpatik jangan jual agama apalagi Tuhan.

Yah, apa jadinya jika politik dibawa-bawa ke ranah keyakinan. Terjadinya strategi politik identitas membawa pemahaman buruk kepada masyarakat. Muncul eforia agama siapa yang terbaik, terus kemudian beranggapan bahwa keyakinan orang lain adalah dosa. Justru secara tidak sadar, politik identitas telah merusak persatuan dan kesatuan bangsa sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

DLKr / DLKp : Daerah Lingkup Kerja (DLKR) / Daerah Lingkup Kepentingan (DLKP)

Daerah Lingkup Kerja (DLKR) Pelabuhan / Daerah Lingkup Kepentingan (DLKP) Pelabuhan foto : Pelabuhan Penyeberangan Amurang Pelabuhan adalah salah satu fasilitas publik yang dimanfaatkan dalam rangka menunjang pengembangan perekonomian dan perdagangan nasional. Perencanaan yang tidak tepat terhadap pelabuhan akan berakibat pada in-efisiensi layanan kepelabuhanan. Perundangan terkait pelayaran dan kepelabuhanan mewajibkan pelabuhan untuk memiliki Rencana Induk Pelabuhan, serta dalam menunjang efektifitas serta efisiensi penyelenggaraan pelabuhan maka perlu untuk menyusun  Daerah Lingkup Kerja (DLKR) / Daerah Lingkup Kepentingan (DLKP). DLKr / DLKp merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian dalam pengelolaan suatu pelabuhan.  Rencana Induk Pelabuhan merupakan pengaturan terhadap ruang pelabuhan dalam rangka perencanaan tataguna tanah dan perairan pada  Daerah Lingkup Kerja dan Daerah Lingkup Kepentingan.  DLKR merupakan wilayah/daerah perairan dan d...

KOTA TOMOHON : Letak Geografis, Luas & Batas Wilayah Administrasi

Kota Tomohon Kota merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang berdiri secara otonom sebagai sebuah daerah administratif. Dipimpin seorang walikota sebagai kepala daerah dan wakilnya, kota ini menjadi salah satu daerah yang cukup maju di antara beberapa daerah lainnya di Sulawesi Utara. Kota Tomohon sendiri merupakan daerah hasil pemekaran Kabupaten Minahasa yang didasarkan atas Undang-undang No. 10 / 2023 tentang Pembentukan Kab. Minahasa Selatan dan Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Letak Geografis Kota Tomohon Secara geografis, Kota Tomohon berada pada 1°24’18,479” LU s/d 124°43’52,457” BT, dan 1°14’33,154” LU s/d 124°54’34,191” BT. Luas Wilayah Kota Tomohon Adapun Kota Tomohon sendiri mempunyai luas wilayah sekitar 169,10 km/persegi. Dan hanya sekitar 1.17 % dari luas keseluruhan Provinsi Sulawesi Utara yaitu sekitar 14.500,58 km/persegi (BPS Sulut. 2022). Kota Tomohon sendiri terdiri dari 5 (Lima) wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Tomohon Utara dengan lua...

WARUGA : Artefak Peninggalan Suku Minahasa

Waruga di Desa Sawangan, Minahasa Utara (foto : facebook.com) WARUGA : Bukti Peradaban Bangsa Minahasa Pada Masa Lalu Waruga merupakan kubur batu yang menjadi artefak budaya peninggalan Suku Minahasa pada masa lalu di Sulawesi Utara. Bentuknya menyerupai kubus serta beratapkan menyerupai rumah dengan berukirkan / relief motif artistik. Bagi masyarakat adat Minahasa, waruga memiliki nilai historis yang mengandung makna tentang asal usul serta perjuangan leluhur bangsa Minahasa. Hal mana waruga mengingatkan identitas, jatidiri dan sejarah kehidupan orang Minahasa dahulu kala. Waruga di Kayawu, Tomohon Kini, kubur batu waruga telah dialihfungsikan yaitu sebagai warisan budaya yang pemanfaatannya untuk objek wisata dan situs cagar alam budaya Minahasa. Definisi Waruga Dari Berbagai Sumber Dalam beberapa versi sumber, waruga memiliki beberapa definisi diantaranya: secara etimologis waruga berasal dari kata  'wawa'  yang artinya menyeluruh atau sepenuhnya. 'Ruga' ya...