Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kayawu

KOTA TOMOHON : Letak Geografis, Luas & Batas Wilayah Administrasi

Kota Tomohon Kota merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang berdiri secara otonom sebagai sebuah daerah administratif. Dipimpin seorang walikota sebagai kepala daerah dan wakilnya, kota ini menjadi salah satu daerah yang cukup maju di antara beberapa daerah lainnya di Sulawesi Utara. Kota Tomohon sendiri merupakan daerah hasil pemekaran Kabupaten Minahasa yang didasarkan atas Undang-undang No. 10 / 2023 tentang Pembentukan Kab. Minahasa Selatan dan Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Letak Geografis Kota Tomohon Secara geografis, Kota Tomohon berada pada 1°24’18,479” LU s/d 124°43’52,457” BT, dan 1°14’33,154” LU s/d 124°54’34,191” BT. Luas Wilayah Kota Tomohon Adapun Kota Tomohon sendiri mempunyai luas wilayah sekitar 169,10 km/persegi. Dan hanya sekitar 1.17 % dari luas keseluruhan Provinsi Sulawesi Utara yaitu sekitar 14.500,58 km/persegi (BPS Sulut. 2022). Kota Tomohon sendiri terdiri dari 5 (Lima) wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Tomohon Utara dengan lua

MALESUNG : Agama / Keyakinan Suku Minahasa Masa Lampau

Keyakinan Masyarakat Minahasa sebelum Kristenisasi Transformasi Keyakinan di Minahasa Agama dipahami sebagai suatu bentuk hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Di luar konteks theologi, hubungan manusia dan Pencipta berlangsung secara statis. Tapi hakekatnya, agama bisa terjadi pembaharuan / perubahan dengan adanya persinggungan antara entitas dan realitas manusia. Minahasa adalah salah satu suku di Sulawesi Utara yang mempunyai berbagai macam budaya dan kebiasaan adatnya. Salah satu kebiasaan dan budaya di masa lalu adalah soal kepercayaan atau keyakinan, yaitu kepercayaan Malesung. WARUGA : Artefak Peninggalan Suku Minahasa Terkait entitas dan realitas manusia yang saya sebutkan diatas, hal ini saya kaitkan dengan transformasi kepercayaan ditanah Minahasa yang kini lebih dominan dengan keyakinan Kristen. Hal mana pada masa lampau, malesung merupakan aliran kepercayaan di tanah ini. Ke'Minahasa'an dan Kristen merupakan dua entitas yang sangat berbeda yang berasal dari

Alam Memberikan Kepuasan Akan Makna Kesederhanaan

Menyejukkan, view sebagian G. Lokon 'Kobong Pece' itulah kami anak-anak di sini sering menyebut hamparan sawah ini. Pemandangan seperti ini (persawahan) membuat tiap orang seperti dimanjakan dengan keindahan. Pemandangan persawahan yang indah akan membuat siapa saja betah berlama-lama karena kenyamanannya dan tentu saja karena kesejukan alamnya. Persawahan yang begitu luas membuat hati tiap orang merasa tenang dan damai. Meski dibalik itu semua ada perjuangan para petani yang dengan kerasnya menggarap sawah demi hasil yang bisa dinikmati oleh siapa saja yang membutuhkan. Melihat area ini, membuat kita teringat akan perjuangan para petani. Karena petani yang baik dengan kesungguhannya takkan pernah membiarkan tanamannya rusak atau mati oleh hama dan semak-semak belukar. Tak bisa dibayangkan memang bagaimana seandainya para petani tidak menanam padi atau tanaman pangan lainnya. Para petani memberikan berkah yang sangat luar biasa, yang tidak hanya dinikmati oleh kelangsun

Klenteng HOK SIN BIO Kayawu, Kota Tomohon

Klenteng Hok Sin Bio menjelang malam hari (image : googlemaps/fernando.aray) Klenteng HOK SIN BIO Kayawu Klenteng Hok Sin Bio dapat di jumpai di Kel. Kayawu, Kec.Tomohon Utara-Kota Tomohon. Terletak pada kordinat 1.33102822241, 124.80686377 dan tepat berada bersebelahan dengan situs budaya Suku Minahasa di Kayawu yaitu Watu Sumanti dan Waruga. Lokasi Klenteng Hok Sin Bio, googlemaps Selesai dibangun pada tahun 2016, tempat ini merupakan tempat sembayang atau ibadahnya para keturunan Tionghoa. Banyak pendatang jauh-jauh datang untuk ibadah atau sekedar wisata rohani, baik dari dalam daerah Sulawesi Utara maupun dari pulau Jawa dan lainnya. Terdapat ornamen naga yang besar melingkar pada tiang pintu masuk yang merupakan ciri khas klenteng, dimana bangunan ini didominasi cat warna merah yang memberikan aura kemegahannya.  Ornamen naga pada tiang pintu masuk klenteng. Dari pusat Kota Tomohon dapat ditempuh dengan waktu 15 menit dan jarak tempuhnya kira-kira 6 km. Bila dari Bandara In

WATU SUMANTI & WARUGA di Kayawu, Kota Tomohon

Situs Budaya "Watu Sumanti & Waruga Kayawu Masyarakat adat atau pribumi di Sulawesi Utara didominasi oleh warga suku Minahasa dengan sebaran lebih dari 30 %, sisanya merupakan warga suku Sangihe dan Talaud, suku Bolaang Monondow dan warga pendatang. Menjadi suku paling besar, suku Minahasa dibagi dalam beberapa sub-suku, yaitu Tombulu, Tontemboan, Toulour (Tondano), Tonsea, Ponosokan, Tonsawang (Tombatu), Pasan (Ratahan), dan Bantik. Seperti halnya suku lainnya di Indonesia, Suku Minahasa juga memiliki peninggalan budaya berupa situs-situs bersejarah yang telah ada sejak zaman dahulu. Diantaranya adalah Waruga dan Batu-batu bersejarah lainnya. Dari banyaknya peninggalan yang ada, Watu Sumanti dan Waruga di Kayawu merupakan salah satu bukti peradaban Suku Minahasa pada masa lalu. Watu Sumanti di Kayawu-Kota Tomohon Situs Budaya Minahasa "WATU SUMANTI" Kayawu "Watu Sumanti"  ini berlokasi di Kelurahan Kayawu, Kota Tomohon. Watu Sumanti ini terdiri dari 3 (Ti

REVOLUSI SENYAP : Membentuk dan Mematangkan Karakter Pribadi

Membentuk dan mematangkankarakter pribadi, REVOLUSI SENYAP Ditengah Circle Negatif Hidup manusia bergerak oleh karena fakta akan kebanyakan dari kita sendiri yang tidak kita pahami. Fakta ini adalah apa yang saya definisikan siapa teman kita? siapa orang-orang disekitar kita? dan langkah apa yang kita pilih untuk tetap terus bersama mereka? Tanpa kita sadari, circle pertemanan tiap orang akan mempengaruhi tiap langkah hidup yang tak semuanya adalah langkah baik. Dan butuh perjuangan keras untuk memilih dan memilah siapa yang layak berada di sekitar kita. Terkadang, kita harus mengambil sikap ekstrim untuk menentukan langkah yaitu dengan revolusi senyap. Apa itu revolusi senya? Pengalaman hidup membawa saya membuat definisi sendiri tentang kata kata ini. Revolusi sudah menjadi bagian yang tak dapat di hindari dalam peradaban umat manusia. Karena revolusi merupakan keniscayaan akan peristiwa telah terjadi yang kedatangan dan kehadirannya tak dapat diprediksi siapapun. Ia bisa hadir