Situs Budaya "Watu Sumanti & Waruga Kayawu |
Masyarakat adat atau pribumi di Sulawesi Utara didominasi oleh warga suku Minahasa dengan sebaran lebih dari 30 %, sisanya merupakan warga suku Sangihe dan Talaud, suku Bolaang Monondow dan warga pendatang.
Menjadi suku paling besar, suku Minahasa dibagi dalam beberapa sub-suku, yaitu Tombulu, Tontemboan, Toulour (Tondano), Tonsea, Ponosokan, Tonsawang (Tombatu), Pasan (Ratahan), dan Bantik.
Seperti halnya suku lainnya di Indonesia, Suku Minahasa juga memiliki peninggalan budaya berupa situs-situs bersejarah yang telah ada sejak zaman dahulu. Diantaranya adalah Waruga dan Batu-batu bersejarah lainnya.
Dari banyaknya peninggalan yang ada, Watu Sumanti dan Waruga di Kayawu merupakan salah satu bukti peradaban Suku Minahasa pada masa lalu.
Watu Sumanti di Kayawu-Kota Tomohon |
Situs Budaya Minahasa "WATU SUMANTI" Kayawu
"Watu Sumanti" ini berlokasi di Kelurahan Kayawu, Kota Tomohon. Watu Sumanti ini terdiri dari 3 (Tiga) batu yang tampak tertanam/tertancap di tanah. Dengan posisi berdiri diletakkan sejajar menghadap timur dan barat.
Merujuk namanya, batu sumanti bentuknya berpola tajam seperti 'Santi' (Bahasa Minahasa) yang artinya pedang (pendapat pribadi).
Batu ini diperkirakan telah ada sekitar tahun 1700-an. Dan saat ini, oleh masyarakat dan pemerintah telah memugar tempat ini sebagai bentuk pelestarian. Area ini berada pada tanah seluas 300 meter/persegi dan bangunan seluas 36 meter/persegi.
Di masa lalu, oleh masyarakat adat di jadikan tempat untuk musyawarah dan konon merupakan tempat untuk menyelesaikan masalah atau perkara.
Batu Sumanti Kayawu |
Waruga
Waruga merupakan peninggalan megalit berupa peti kuburan dari batu. Waruga terdiri dari bagian badan dan penutup yang terbuat dari batu utuh, dimana bagian badan pada umumnya berbentuk segi empat serta bagian penutup yang menyerupai atap (rumah).
Dalam waruga bisa dikuburkan satu orang, dimana pada waruga di tempat lain pernah ditemukan tulang belulang yang bisa berarti telah dikuburkan beberapa orang yang sudah meninggal dalam satu waruga.
Kebanyakan waruga di Minahasa di hiasi dengan berbagai motif ukiran berupa ukiran manusia, geometri atau berupa aksara-aksara yang diyakini tulisan/huruf masyarakat pada masa lalu, dan atau berupa ukiran tumbuhan dan lainya.
Ada 3 (Tiga) waruga di Kayawu yang berada tepat berdampingan dengan Watu Sumanti. Ketiga waruga ini adalah Waruga Opo Kawengian Lasut, Waruga Opo Wongkar Habel Awondatu, dan Waruga Opo Moningka Tua Lembat.
Waruga Opo MONINGKA TUA LEMBAT |
Waruga Opo KAWENGIAN LASUT |
Waruga Opo WONGKAR HABEL AWONDATU |
Lihat foto-foto lainnya disini,....
Suku Minahasa memiliki banyak peninggalan yang menarik untuk di pelajari dan tentu saja menjadi situs budaya yang bisa dijadikan tempat kunjungan wisata. Usaha Pemberdayaan penting untuk dikembangkan dalam rangka pelestarian situs-situs budaya melalui pemeliharaan dan juga pemanfaatan peninggalan-peninggalan ini.
Comments
Post a Comment