Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Budaya & Wisata

WARUGA : Artefak Peninggalan Suku Minahasa

Waruga di Desa Sawangan, Minahasa Utara (foto : facebook.com) WARUGA : Bukti Peradaban Bangsa Minahasa Pada Masa Lalu Waruga merupakan kubur batu yang menjadi artefak budaya peninggalan Suku Minahasa pada masa lalu di Sulawesi Utara. Bentuknya menyerupai kubus serta beratapkan menyerupai rumah dengan berukirkan / relief motif artistik. Bagi masyarakat adat Minahasa, waruga memiliki nilai historis yang mengandung makna tentang asal usul serta perjuangan leluhur bangsa Minahasa. Hal mana waruga mengingatkan identitas, jatidiri dan sejarah kehidupan orang Minahasa dahulu kala. Waruga di Kayawu, Tomohon Kini, kubur batu waruga telah dialihfungsikan yaitu sebagai warisan budaya yang pemanfaatannya untuk objek wisata dan situs cagar alam budaya Minahasa. Definisi Waruga Dari Berbagai Sumber Dalam beberapa versi sumber, waruga memiliki beberapa definisi diantaranya: secara etimologis waruga berasal dari kata  'wawa'  yang artinya menyeluruh atau sepenuhnya. 'Ruga' ya

Alam Memberikan Kepuasan Akan Makna Kesederhanaan

Menyejukkan, view sebagian G. Lokon 'Kobong Pece' itulah kami anak-anak di sini sering menyebut hamparan sawah ini. Pemandangan seperti ini (persawahan) membuat tiap orang seperti dimanjakan dengan keindahan. Pemandangan persawahan yang indah akan membuat siapa saja betah berlama-lama karena kenyamanannya dan tentu saja karena kesejukan alamnya. Persawahan yang begitu luas membuat hati tiap orang merasa tenang dan damai. Meski dibalik itu semua ada perjuangan para petani yang dengan kerasnya menggarap sawah demi hasil yang bisa dinikmati oleh siapa saja yang membutuhkan. Melihat area ini, membuat kita teringat akan perjuangan para petani. Karena petani yang baik dengan kesungguhannya takkan pernah membiarkan tanamannya rusak atau mati oleh hama dan semak-semak belukar. Tak bisa dibayangkan memang bagaimana seandainya para petani tidak menanam padi atau tanaman pangan lainnya. Para petani memberikan berkah yang sangat luar biasa, yang tidak hanya dinikmati oleh kelangsun

Klenteng HOK SIN BIO Kayawu, Kota Tomohon

Klenteng Hok Sin Bio menjelang malam hari (image : googlemaps/fernando.aray) Klenteng HOK SIN BIO Kayawu Klenteng Hok Sin Bio dapat di jumpai di Kel. Kayawu, Kec.Tomohon Utara-Kota Tomohon. Terletak pada kordinat 1.33102822241, 124.80686377 dan tepat berada bersebelahan dengan situs budaya Suku Minahasa di Kayawu yaitu Watu Sumanti dan Waruga. Lokasi Klenteng Hok Sin Bio, googlemaps Selesai dibangun pada tahun 2016, tempat ini merupakan tempat sembayang atau ibadahnya para keturunan Tionghoa. Banyak pendatang jauh-jauh datang untuk ibadah atau sekedar wisata rohani, baik dari dalam daerah Sulawesi Utara maupun dari pulau Jawa dan lainnya. Terdapat ornamen naga yang besar melingkar pada tiang pintu masuk yang merupakan ciri khas klenteng, dimana bangunan ini didominasi cat warna merah yang memberikan aura kemegahannya.  Ornamen naga pada tiang pintu masuk klenteng. Dari pusat Kota Tomohon dapat ditempuh dengan waktu 15 menit dan jarak tempuhnya kira-kira 6 km. Bila dari Bandara In

WATU SUMANTI & WARUGA di Kayawu, Kota Tomohon

Situs Budaya "Watu Sumanti & Waruga Kayawu Masyarakat adat atau pribumi di Sulawesi Utara didominasi oleh warga suku Minahasa dengan sebaran lebih dari 30 %, sisanya merupakan warga suku Sangihe dan Talaud, suku Bolaang Monondow dan warga pendatang. Menjadi suku paling besar, suku Minahasa dibagi dalam beberapa sub-suku, yaitu Tombulu, Tontemboan, Toulour (Tondano), Tonsea, Ponosokan, Tonsawang (Tombatu), Pasan (Ratahan), dan Bantik. Seperti halnya suku lainnya di Indonesia, Suku Minahasa juga memiliki peninggalan budaya berupa situs-situs bersejarah yang telah ada sejak zaman dahulu. Diantaranya adalah Waruga dan Batu-batu bersejarah lainnya. Dari banyaknya peninggalan yang ada, Watu Sumanti dan Waruga di Kayawu merupakan salah satu bukti peradaban Suku Minahasa pada masa lalu. Watu Sumanti di Kayawu-Kota Tomohon Situs Budaya Minahasa "WATU SUMANTI" Kayawu "Watu Sumanti"  ini berlokasi di Kelurahan Kayawu, Kota Tomohon. Watu Sumanti ini terdiri dari 3 (Ti

DANAU LINOW, KOTA TOMOHON : Andalan Pariwisata di Kota Tomohon

Pesona Keindahan Alam Danau Linow Tomohon Pesona Keindahan Danau Linow di Tomohon (credit image : google maps  Nadya Manitik ) Danau linau merupakan salah satu danau yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Danau ini berada di Kota Tomohon, kota yang berjarak sekitar 25 km arah selat dari Kota Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Danau ini merupakan salah satu destinasi wisata andalan Tomohon dan Sulawesi Utara yang menawarkan akan pesona keindahan alamnya. Danau Linau berlokasi di Kelurahan Lahendong, Kecamatan Tomohon Selatan dan merupakan tempat wisata yang sering dikunjungi baik wisatawan lokal dan mancanegara. Dengan jarak kurang lebih 5 km dari pusat Kota Tomohon, danau ini menyajikan keindahan alam yang sayang jika tidak dikunjungi. Apalagi bagi wisatawan lokal yang hanya berada di daerah Sulawesi Utara. Menjadi destinasi andalan di daerah Tomohon bahkan Sulawesi Utara, tempat wisata ini telah di tata baik dengan pengelolaan yang profesional, itu semua berkat duku

Air Terjun Tekaan Telu, Tomohon

Pesona Alam Air Terjun Tekaan Telu Yang Memukau Terdapat beberapa lokasi air terjun di Kota Tomohon yang sayang jika tidak dikunjungi. Tomohon dengan alamnya yang begitu unik memang banyak menghadirkan banyak pesona alam yang indah. Air terjun disini bahkan boleh dibilang cukup banyak dibanding dengan daerah lain yang ada di Indonesia. Air Terjun Tekaan Telu, Tomohon (facebook.com/jemmysampow) Berada di daerah pegunungan, sudah tidak mengherankan bila Tomohon banyak terdapat lokasi air terjun. Bentang alam yang unik membentuk keindahan alam tersembunyi di tengah belantara Kota Tomohon. Salah satu diantaranya adalah  Air Terjun Tekaan Telu yang   berl okasi di Kelurahan Tinoor Satu, Kecamatan Tomohon Utara dan berada kira-kira diantara Kota Tomohon dan Kota Manado. Tinggi air terjunnya 70 meter dengan keunikan tak terelakkan yaitu pemandangan 4 (empat) air terjun yang sangat memukau nan indah yang sangat memanjakan mata. Berada sangat berdekatan, keempatnya menjadi daya tarik tersendiri

BUICK-8 : Mobil Pertama Presiden Republik Indonesia

Mobil Pertama Presiden RI, Soekarno Presiden di negara mana saja dalam melakukan aktivitas kenegaraan pasti mempunyai mobil kepresidenan dalam menunjang kegiatannya. Kendaraan dinas presiden ini tentu bukanlah mobil sembarangan karena dipakai oleh orang nomor satu. Ada banyak type dan jenis yang dipakai dengan kriteria-kriteria dan dan syarat keamanan yang bukan biasa-biasa saja. Soekarno dalam sebuah penyambutan oleh anak-anak Begitu juga di Indonesia, mobil kepresidenan menjadi salah satu fasilitas penting bagi pemimpin negara kita. Kali ini akan membahas mobil presiden pertama yang digunakan oleh Presiden Soekarno sebagai presiden pertama RI. Buick 8 merupakan kendaraan dinas pertama Presiden Soekarno sebagai presiden. Di produksi oleh Buick MotorDivision yang dikeluarkan sekitar tahun 1939 dengan kekuatan mesin berkapasitas 5.248cc. Kendaraan ini menyandang/menggunakan kode nomor polisi REP-1 sebagaimana merupakan kode nomor kendaraan presiden RI pada waktu itu. Dengan memiliki 8 (

MODOINDING POTATO FESTIVAL : Sejarah dan Manfaat Bagi Perekonomian

"Festival Kentang Modoinding" di Minahasa Selatan Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah dengan potensi pengembangan pariwisata yang sangat potensial, hal ini ditunjukkan dengan adanya berbagai tempat/lokasi yang ada di bumi Nyiur Melambai yang memiliki nilai keunggulan, yang dapat di promosikan kepada dunia, propinsi Sulawesi utara memiliki berbagai tempat wisata yang sangat menakjubkan bagi turis asing maupun lokal. Modoinding Potato Festival Selain potensi wisata alam, Provinsi Sulawesi Utara mulai mengembangkan potensi wisata agro seperti wisata holtikultura. Seperti yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan, tepatnya di Kecamatan Modoinding dengan potensi wisata yang menyuguhkan hamparan akan pemandangan areal pertanian yang indah dari berbagai macam tanaman holtikultura, berupa kentang, sayur-sayuran, serta buah-buahan.   Dalam rangka menunjang dan mengangkat potensi wisata holtikultura di Minahasa Selatan, khususnya di Modoinding dilaksanakan pagelaran holtikultura pr