Kemacetan Amurang (foto ilustrasi) |
Kemacetan sering terjadi dimana saja dan di kota mana saja. Tidak melihat itu kota besar atau kota kecil, tapi kemacetan bisa saja terjadi karena beberapa hal yang menjadi alasan dan penyebabnya. Amurang merupakan salah satu kota di Provinsi Sulawesi Utara yang berpotensi menjadi kota macet meski beskala kota kecil. Menjadi ibukota kabupaten dari Kabupaten Minahasa Selatan menjadikan Kota Amurang akan melakukan banyak pembangunan demi menunjang perekonomian.
Pembangunan-pembangunan ini nantinya akan berdampak pada meningginya aktivitas dan berdampak pada arus lalulintas. Melihat kondisi Kota Amurang saat ini, dapat di katakan berpotensi menjadi kota macet. Hal ini dikarenakan sistem transportasi di kota ini yang mulai terlihat tidak bisa mengimbangi arus lalulintas serta pola perkembangan aktivitas transportasi.
Ada beberapa alasan mengapa Amurang menjadi kota macet dengan kondisi yang ada saat ini beberapa tahun kedepan, dimana hal ini menjadi peermasalahan yang harus dituntaskan sebelum kemacetan terjadi. Berikut beberapa alasan yang bisa menjadi penyebabnya :
- Amurang dilalui jalur Jalan Trans SulawesiDiketahui bersama bahwa jalan Jalan Trans Sulawesi membentang jauh dari Makassar, Sulawesi bagian Selatan sampai ke Utara di Kota Manado. Berarti jalan ini melewati beberapa provinsi di Pulau Sulawesi diantaranya Sulsel, Sulbar, Sulteng, Gorontalo dan Sulawesi Utara. Menjadi kota di ujung utara tentu ada banyak aktivitas dalam hal ini pengangkutan transportasi yang terjadi menuju dan atau dari Manado ke daerah lainnya.Hal ini berdampak pada menumpuknya aktivitas transportasi kendaraan-kendaraan pada jalan tersebut. Arus keluar masuk kendaraan di Amurang hanya bergantung pada jalan ini sehingga dalam beberapa kejadian insidentil memicu kemacetan parah.
Foto ilustrasi jalan di Amurang - Hanya punya satu jalur jalan utama.Amurang hanya mempunyai satu jalan utama sebagai pintu keluar masuk kota ini. Jalan Trans Sulawesi yang ramai tidak mampu mengimbangi aktivitas transportasi pada titik-titik lokasi tertentu, terutama pada pusat-pusat pertokoan Amurang. Di beberapa titik ruas jalan sangat sempit, jalan utama ini hanya mempunyai lebar 6 meter sehingga jika ada kendaraan parkir di pinggir jalan akan sangat beresiko mengganggu arus lalu lintas.Keberadaan jalan boulevard amurang di sisi bagian pesisir pantai belum memberikan pengaruh berarti bila terjadi kemacetan di pusat Amurang. Karena jalan ini bertitik temu juga di jalan Trans Sulawesi di Kelurahan Buyungon sebelum Jembatan Amurang.
- Sistem angkutan umum yang tidak mampu mengimbangi kelancaran transportasi yang baik.
Angkutan umum dalam kota di Amurang mengalami penurunan kualitas pelayannya, diperburuk dengan kurangnya kesadaran untuk melakukan pembaharuan moda transportasinya. Kondisi angkutan umum yang mulai tidak nyaman dari segi kebersihan serta tempat duduk penumpang yang ala kadarnya mengarah ke rusak membuat penumpang mulai meninggalkan angkutan umum. Akibatnya adalah masayarakat Amurang memilih menggunakan kendaraan pribadi dalam aktivitasnya. menumpuknya kendaraan pribadi di jalan-jalan Amurang membuat ruas jalan tidak memadai belum ditambah hilir mudik kendaraan luar yang masuk dan keluar lewat jalan utama.Ilustrasi lalulintas di Amurang - Kesadaran masyarakatHal ini selalu menjadi masalah pelik, dikarenakan kesadaran masyarakat yang terasa kurang dalam hal ketertiban lalulintas. Sembarang memarkir kendaraan, terminal bayangan dari angkutan umum serta terminal taksi-taksi gelap dipinggir jalan turut memberikan kontribusi dalam memicu kemacetan. Di perparah lagi dengan kurangnya pengetahuan akan arti dan maksud rambu-rambu lalulintas yang terpasang.
Comments
Post a Comment