Tentang Integritas
Integritas adalah bagaimana kesesuaian berpikir, bersikap dan bertindak yang utuh dan selaras yang dilandasi kejujuran, komitmen dan konsistensi (image credit : www.facebook.com/yanesL88) |
Apa itu Integritas?
Kata Integritas begitu akrab ditelinga dan diucapkan. Integritas atau 'Integer' dalam Bahasa Latin bermaknakan utuh (keutuhan) atau selaras (keselarasan) atas prinsip-prinsip dan nilai-nilai. Integritas sangat erat kaitannya dengan keteguhan mempertahankan dan bagaimana melaksanakan prinsip serta norma-norma yang menjadi dasar pelaksanaan nilai-nilai moral dengan berlandaskan pada prinsip kejujuran, komitmen dan konsistensi.
Integritas merupakan gambaran akan cara berpikir, cara bersikap dan cara bertindak. Dimulai dengan berpikir, integritas bukan sekedar berucap tapi berpikir memunculkan pemahaman. Dan pemahaman membentuk sikap yang kemudian mempengaruhi tindakan yang akan diambil.
Integritas Berlandaskan Kejujuran, Komitmen dan Konsistensi
Menjadi pribadi yang berintegritas adalah hal yang mudah. Asalkan mampu melaksanakan serta melakukan hal-hal yang menjadi landasan dalam integritas itu sendiri. Membentuk pribadi yang berkualitas adalah dengan menerapkan cara-cara berintegritas. Setidaknya ada 3 (Tiga) hal yang meski dipahami sebagai landasan pembentuk integritas, yaitu :
Kejujuran
Kejujuran merupakan aspek penting integritas dan sepatutnya dipertahankan. Kejujuran merupakan keteguhan untuk mempertahankan nilai suatu kebenaran. Jujur memberikan kepuasan tersendiri dan terpenting membawa damai dihati. Ketulusan dalam kejujuran melahirkan kepercayaan public dan menaikkan nilai kewibawaan. Sebaliknya, tindakan atas ketidakjujuran menggerus kehormatan dan harga diri.
Setiap individu yang bisa melaksanakan dan mempraktekkan kejujuran adalah individu yang nantinya akan mendapat penghargaan layak dalam interaksi dilingkungannya. Karena jelas sikap ini akan menambah rasa percaya terhadap pelaksana kejujuran itu sendiri. Kejujuran harus dijadikan modal utama dalam kehidupan.
Komitmen
Komitmen dapat dimaknai sebagai kemampuan untuk mempertahankan dan menjaga nilai-nilai (values) positif dalam diri. Hal paling utama dari komitmen adalah dalam rangka menjaga martabat, kehormatan dan harga diri dari perbuatan tercela. Contohnya, menolak suap bagi sebagian orang merupakan hal munafik dan mungkin dilihat sebagai tindakan bodoh. Sebaliknya tindakan ini menumbuhkan rasa percaya diri, menjadikan kita semakin kuat, terhormat dan tentu saja bermartabat.
Kuatnya pemahaman akan komitmen membuat seseorang/individu tidak akan mudah goyah dengan segala bentuk rayuan-rayuan negatif. Komitmen secara tidak langsung menjadi antibodi dalam melawan ajakan untuk membuat kekeliruan. Pribadi yang memegang teguh komitmennya adalah pribadi yang tangguh, dan tentu saja merupakan pribadi yang sulit jatuh untuk melakukan hal yang tidak jujur.
Konsistensi
Konsisten merupakan kesesuaian antara ucapan dan tindakan. Konsisten membentuk wibawa dan ketegasan, dimana konsistensi membawa individu bersikap tegas dan cenderung memilih melaksanakan nilai kebenaran, serta merupakan kepatuhan atas prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang diyakini keabsahannya. Konsisten harus berasal dari diri sendiri, karena diri kitalah yang menentukan kesesuaian antara ucapan dan tindakan kita.
Memegang teguh prinsip adalah salah satu modal konsistensi, meski prinsip itu hendaklah merupakan hal yang positif. Menjalankan nilai-nilai konsistensi menjadi seseorang menjadi percaya diri dalam tindakan. Karena apa yang dilakukan dan diucapkan menjadi dasar dalam interaksi dengan lingkungannya.
Integritas dalam Kepemimpinan
Individu yang melaksanakan prinsip serta nilai integritas adalah individu yang siap menjalankan kepemimpinan. Meski pada hakekatnya, integritas harusnya dimiliki oleh siapapun tidak memandang pemimpin atau yang dipimpin. Karena sering terjadi, pemimpin harus bertanggung jawab menanggung resiko yang diakibatkan oleh buruknya integritas bawahan.
Integritas penting dalam sebuah institusi untuk menumbuhkan saling percaya demi untuk tercapainya kepentingan yang menjadi tujuan institusi. Maka perlu pemimpin yang melaksanakan kepemimpinan atas dasar nilai-nilai serta prinsip-prinsip integritas. Kepemimpinan harus mampu menciptakan lingkungan institusi yang profesional dengan dibangun atas dasar integritas. Pelaksanaan integritas dalam kepemimpinan akan tercapai bila terlaksananya etika kepemimpinan, pengelolaan serta pengawasan yang baik, pemilihan individu-individu yang tepat, dan palaksanaan evaluasi dan pelaporan yang profesional.
Kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang bijaksana dan adil. Pemimpin berintegritas seyogyanya mampu melakukan hal baik sebagi bentuk teladan dalam rangka menjaga integritas kepemimpinannya. Berani mengambil keputusan bijaksana dalam rangka kebaikan dan kemajuan organisasi. Serta menghindari gaya otoriterisme yang pada akhirnya digunakan untuk menguntungkan diri sendiri.
Integritas, kejujuran, komitmen, konsistensi saling berkaitan satu sama lain... Yg harus dilakukan semuanya dgn benar agar mendapatkan hasil yg baik.. 🙏
ReplyDelete