Skip to main content

Knot : Ukuran Satuan Kecepatan Kapal

Penggunaan Knot Pada Pelayaran Kapal

Airspeed Indicator / Knots
(wikipedia)

Mengapa pengukuran kecepatan kapal menggunakan satuan Knot? Bagaimana sejarah penentuan kecepatan kapal menggunakan Knot pada pelayaran? Bagaimana perhitungan Knot dalam ukuran kecepatan kapal di laut? Pertanyaan-pertanyaan ini seringkali menjadi tanda tanya bagi sebagian orang. Karena membahas soal Knot hanya dilakukan oleh orang-orang yang tertarik dengan dunia kemaritiman.

Knot merupakan satuan untuk kecepatan kapal. Knot sendiri berasal dari bahasa Inggris yang artinya simpul (simpul ini merujuk pada simpul tali). Apa kaitan simpul dengan dunia pelayaran? Ini berkaitan dengan pelaksanaan dunia pelayaran di masa lalu yang tentu saja belum secanggih saat ini.

Pelaut-pelaut pada jaman dulu menggunakan tali untuk mengukur kecepatan kapalnya. Tali ini dibuat simpul-simpul (knot) dengan jarak sama. Perhitungan kecepatan kemudian dengan mengikat tali pada sepotong kayu. Kayu yang telah terikat tali kemudian dilemparkan kebagian belakang kapal yang tengah melaju, tali dibiarkan terus terulur.

(quora.com/Jstv)

Untuk menentukan kecepatan kapal, para pelaut menggunakan metode jam pasir. Dengan durasi tertentu akan di hitung berapa simpul yang terulur di air antara simpul tali pada kayu dan kapal. Perhitungan ini dicatat dalam logbook kapal, istilah logbook sendiri berasal dari penggunaan kayu (log) pada simpul tali.

Ukuran Satuan Kecepatan Knot

Diketahui bersama bahwa 1 Knot sama dengan 1 mil laut/jam, atau juga 1,1508 mil/jam. Atau dalam satuan kecepatan yang digunakan hingga sekarang sama dengan 1,852 km/jam. Dari mana asal penentuan perhitungan kecepatan 1 Knot = 1,852 km/jam atau 1 Knot = 1 mil laut/jam?

(quora.com/Jstv)
Jika penentuan kecepatan berdasarkan metode sederhana seperti yang diuraikan di atas, maka akan sulit mendapat perhitungan pasti dikarenakan media air sebagai perantara juga bergantung pada arus air dan angin. Bisa di simpulkan bahwa perhitungan telah ditetapkan ukuran panjang tali dalam setiapsimpul dan berapa lama waktu yang akan dipakai saat penentuannya.

Jika hasil yang didapat adalah 1,852 km/jam, berarti tiap simpul tali telah di ikat dengan jarak yang sudah ditentukan. Jika merujuk pada hasil berarti, dengan perhitungan kasar dimana dalam durasi 30 detik mendapatkan hasil 1,852 km/jam berarti jarak tiap simpul adalah 14,4 meter. Hal ini berdasar perhitungan, dalam 14,4 meter per 30 detik hasilnya 1,85166 km/jam (dibulatkan 1,852 km/jam).

Comments

Popular posts from this blog

WARUGA : Artefak Peninggalan Suku Minahasa

Waruga di Desa Sawangan, Minahasa Utara (foto : facebook.com) WARUGA : Bukti Peradaban Bangsa Minahasa Pada Masa Lalu Waruga merupakan kubur batu yang menjadi artefak budaya peninggalan Suku Minahasa pada masa lalu di Sulawesi Utara. Bentuknya menyerupai kubus serta beratapkan menyerupai rumah dengan berukirkan / relief motif artistik. Bagi masyarakat adat Minahasa, waruga memiliki nilai historis yang mengandung makna tentang asal usul serta perjuangan leluhur bangsa Minahasa. Hal mana waruga mengingatkan identitas, jatidiri dan sejarah kehidupan orang Minahasa dahulu kala. Waruga di Kayawu, Tomohon Kini, kubur batu waruga telah dialihfungsikan yaitu sebagai warisan budaya yang pemanfaatannya untuk objek wisata dan situs cagar alam budaya Minahasa. Definisi Waruga Dari Berbagai Sumber Dalam beberapa versi sumber, waruga memiliki beberapa definisi diantaranya: secara etimologis waruga berasal dari kata  'wawa'  yang artinya menyeluruh atau sepenuhnya. 'Ruga' ya

Ancaman Abrasi Pantai Di Teluk Amurang

Sumber Foto : Arsip BPBD Minahasa Selatan Pada tahun 2022 lalu, terjadi bencana di Pantai Amurang, Minahasa Selatan berupa Abrasi Pantai. Kejadian tersebut mengakibatkan rusaknya berbagai infrastruktur dan rumah pemukiman warga.  Setidaknya 34 rumah hilang, 11 rumah mengalami kerusakan parah, dan 49 rumah dalam keadaan terancam, serta 15 rumah diketahui pada posisi beresiko tinggi. Kejadian inipun mengakibatkan 1 unit SD rusak dan runtuhnya jembatan Ranowangko. Ancaman Abrasi di Teluk Amurang Abrasi pantai memang merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan kerusakan pada garis pantai akibat terlepasnya material pantai yang terus-menerus terhantam oleh gelombang laut atau karena perubahan keseimbangan angkutan sedimen di perairan pantai. Wilayah pesisir pantai merupakan area yang rentan terhadap berbagai tekanan dari aktivitas manusia maupun fenomena alam. Sumber foto : Dirjen SDA KemenPUPR Di sepanjang pantai Alar Teluk Amurang, Amurang – Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, a

RENCANA INDUK PELABUHAN

Apa Itu Rencana Induk Pelabuhan? Rencana Induk Pelabuhan Dasar Penyusunan / Penetapan Rencanaa Induk Pelabuhan Berdasar Peraturan Menteri Perhubungan No. 57/2020, rencana induk pelabuhan merupakan pengaturan ruang pada pelabuhan dalam rangka tataguna tanah serta perairan di daerah lingkup kerja pelabuhan (DLKr) dan daerah lingkup kepentingan pelabuhan (DLKp). Kebijakan pengaturan pelabuhan di Indonesia sesuai UU No.17/2008 tentang pelayaran, rencana induk pelabuhan merupakan pedoman dalam penetapan lokasi, pembangunan pelabuhan, pengoperasian dan penyelenggaraannya, serta penyusunan dan pengembangan pelabuhan dimana ditetapkan melalui keputusan pemerintah (SK). Pelabuhan Umum Amurang dan Pelabuhan Penyeberangan Amurang di Minahasa Selatan Penyusunan rencana induk pelabuhan harus memperhatikan hal-hal yang menjadi prasyarat dalam penetapannya, yaitu : Perencanaan tataruang wilayah daerah provinsi Perencanaan tataruang wilayah daerah kab/kota Keserasian, keselarasan dan keseimbangandenga