Keunikan Mata Air 'Wurin' di Desa Tangkunei
Mata Air 'Wurin' Desa Tangkunei, Minsel |
Air merupakan salah satu elemen penting dalam keberlangsungan kehidupan makhluk hidup. Air adalah gabungan senyawa kimia yang sangat sederhana dan saling berkaitan, dimana terdiri dari satu atom (O) Oksigen dan dua atom (H) Hydrogen. Ap itu air, guna dan fungsinya? kali ini saya tidak akan membahas tentang hal itu. Tapi membahas tentang salah satu tempat mata air yang mempunyai kesan uniknya, Mata Air Wurin di Desa Tangkuney, Kabupaten Minahasa Selatan.
Mata air ini berada di Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara. Mata Air Wurin (begitu nama ini tempat ini dikenal masyarakat setempat) terletak kira-kira 350 meter dari jalan raya yang menghubungkan Tumpaan (Minsel) - Sonder (Minahasa) tepatnya di simpangan kecil pintu masuk Desa Tangkuney bagian timur.
Nama mata air 'Wurin' ini merupakan nama sebutan dalam bahasa Tontemboan (bahasa salah satu etnis di Minahasa), yang mana dalam bahasa etnis saya (penulis) yaitu bahasa Tombulu dengan lafal 'Wuring', wuring ini merujuk pada hitam arang bekas/hasil pembakaran. Dari sumber yang didapat sebutan nama ini memang sudah sejak lama dikenal masyarakat setempat.
Air yang dihasilkan oleh mata air ini sangat jernih, kejernihan ini membuat masyarakat disekitar setempat menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan dari informasi dari warga setempat mengatakan bahwa, warga yang ke kebun dan melewati tempat ini sering singgah untuk mengisi wadah tempat air minum dengan air dari mata air ini. Dipercaya kejernihan dan kebersihannya sehingga mereka bisa langsung meminumnya tanpa harus di didihkan terlebih dahulu.
Sumber Mata Air Wurin di Tangkunei, Minahasa Selatan |
Terkadang setiap tempat mempunyai mitos atau cerita uniknya tersendiri, begitu juga dengan tempat ini. Dari cerita-cerita yang saya dengar langsung dari masyarakat setempat mengatakan bahwa salah satu cerita unik dari mata air wurin ini adalah bagi pengunjung atau siapa saja yang berasal dari luar Desa Tangkuney kemudian datang berkunjung ketempat ini dan meminum atau sekedar mencuci muka dengan airnya, konon katanya pasti akan kembali lagi ke desa ini dengan kemungkinan terbesarnya untuk menetap tinggal.
Percaya atau tidak percaya dengan mitos tersebut diatas, tapi beberapa moment memang terjadi dimana ada yang melakukan hal tersebut pada akhirnya kembali ke Desa Tangkuney, bahkan menikah dengan warga desa ini. Cerita yang sedikit menggelitik memang tapi cukup memberikan kesan unik yang menarik, dimana warga desa inipun sedikit percaya karena sering terjadi.
Mata Air Wurin menjadi salah satu tempat yang menurut saya wajib dikunjungi pengunjung di desa ini. Soal cerita unik diatas tinggal bagaimana pengunjung mempercayainya. Tapi yang perlu menjadi perhatian dari tempat ini adalah sebagai tempat yang menjadi sumber mata air, perlu adanya pembersihan dalam rangka menjaga tempat ini terawat serta mungkin memberikan sedikit sentuhan pemugaran dengan betonisasi agar menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.
Comments
Post a Comment