'Karena ketika manusia (tak lagi) berhati nurani, maka dunia seolah lebur dalam keegoisan dan hilangnya rasa kemanusiaan' Yanes Alfian Lasut |
Setiap manusia diberikan hikmat dan akal sehat sebagaimana adalah juga anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Menjadi makhluk Tuhan yang termulia diantara ciptaanNya, manusia di berikan kemampuan berpikir dengan segala kebijaksanaannya.
Manusia dengan segala keterbatasannya memang tak bisa menghindari hal-hal negatif dalam kehidupan, tapi dengan kekuatan hati nurani masing-masing pribadi seharusnya bisa menjalani kehidupannya dengan bijaksana. Hati yang bersih akan selalu menghargai sesama dalam wujud kemanusiaan dan tentunya menghindari keegoisan.
Hati Nurani Memupus Keegoisan Demi Rasa Kemanusiaan
Hati nurani adalah salah satu bagian jiwa manusia yang paling dalam dan tak akan pernah mati. Hati nurani yang hidup pada diri tiap orang, akan membuatnya bijak dengan semua tindakan, sikap dan pernyataannya. Seseorang yang mendengarkan suara hatinya maka tentu akan menaati hati nuraninya dalam setiap perbuatannya.
Berhati-hatilah menjaga hati nurani dan biarlah suara hati itu terilhami dengan dasar prinsip-prinsip yang bijaksana. Kebijaksanaan yang bersumber dari hati akan meluluh-lantakan keegoisan, dimana keegoisan dapat merusak tatanan toleransi.
Toleransi adalah wujud kebersamaan. Dimana kebersamaan dibina dengan adanya rasa saling menghargai yang didasari saling hormat. Tanpa rasa hormat maka akan melahirkan keegoisan yang tidak berhati nurani. Toleransi hendaknya menjadi dasar bijaksana dalam mewujudkan kebersamaan itu sendiri.
Keegoisan membuat seseorang lupa untuk memperbaiki diri. Dan ketika hilang sikap bijaksana maka dengan mudah keegoisan itu menghantam kesadaran untuk mengintrospeksi perbuatan diri sendiri. Yang pada akhirnya membawa diri dalam lunturnya kepercayaan dan rusaknya rasa hormat orang lain.
Hati nurani membawa manusia untuk selalu sadar dengan sikap, pikiran dan tindakannya. Dimana keegoisan yang hanya ingin mementingkan kepentingan dan keinginan sendiri dapat berakibat pada lunturnya rasa kemanusiaan terhadap orang lain.
Mengapa? Karena ketika manusia (tak lagi) berhati nurani, maka dunia seolah lebur dalam keegoisan dan hilangnya rasa kemanusiaan.
Hilangnya hati nurani membuat manusia lupa orang-orang disekitarnya, tidak peduli kebaikan dan rasa hormat yang pernah diberikan. Hal ini wujud keegoisan yang dilatari pikiran negatif yang pada akhirnya mengabaikan rasa kemanusiaan.
Terkadang manusia terlena dengan kekuatannya yang semu, dimana digunakan untuk mengeksploitasi orang lain yang dirasa boleh ditindasnya. Penindasan semacam inilah yang menandakan wujud manusia tidak berhati nurani yang tamak akan rasa hormat dengan bersembunyi dibalik senyum seribu maut.
Comments
Post a Comment