Menelaah dan Memahami Komunikasi Politik Dalam Pemilihan Umum
Komponen-komponen komunikasi politik (sumber foto : dictio.id) |
Komunikasi bukan hanya merupakan proses tukar menukar pikiran dan pendapat saja, tetapi juga merupakan suatu kegiatan/usaha seseorang untuk merubah pendapat, perilaku dan sikap orang lain. Komunikasi dapat diartikan juga bahwa, komunikasi itu merupakan suatu proses penyampaian maksud dan tujuan agar dapat dimengerti dengan tujuan merubah sikap dan tingkah laku.
Membahas tentang komunikasi politik, menjadi suatu hal yang menarik perhatian. Bukan hanya oleh para elit-elit intelek sarjana komunikasi tetapi juga oleh para politikus dan kaum awam sekalipun. Dibawah ini disajikan artikel mengenai komunikasi politik, baik pandangan pribadi serta refrensi dan pandangan para ahli yang diambil dari berbagai sumber.
Komunikasi Politik Dalam Kajian Ahli
Komunikasi adalah penyebaran, atau juga yang berkaitan dengan fungsi suatu sistem politik (Mulyana, 2007,29). Hal ini menjadi sebuah tantangan dari organisasi politik, partai politik atau gabungan partai atau tim sukses untuk mengukur kemampuan serta melihat aksesibilitas dan atraktivitas calon dimata masyarakat.
Peranan dari komunikasi politik sangat dibutuhkan untuk mengukur dan melihat dampak serta hasil yang sifatnya politis. Dimana setidaknya terdapat 3 (tiga) faktor yang dapat berpengaruh pada komunikasi menurut Melvin L DeFleur dalam Model Transaksi Simultan, yaitu :
- Faktor Hubungan Sosial, bahwa sangat berpengaruhnya hubungan antar pelaku komunikasi, baik isi pesan atau terhadap bagaimana pesan itu disampaikan dan diterima.
- Faktor Situasi Sosio-Kultur, dimana komunikasi merupakan bagian dari situasi sosial yang mengandung makna kultur tertentu yang menjadi identitas pelaku komunikasi.
- Faktor Lingkungan, adalah lingkungan yang merupakan tempat dimana komunikasi berlangsung dengan menekankan pada 'apa' dan 'bagaimana' pesan-pesan komunikasi di sampaikan.
Pesan Dalam Komunikasi Politik
Merencanakan pesan politik adalah kegiatan mutlak yang harus dilakukan. Dalam komunikasi politik, pesan yang bersifat persuasif bertujuan untuk mengubah pendapat, sikap, persepsi dan perilaku masyarakat.
sumber foto : politik.rmol.id |
Pada dasarnya, kandidat dalam sebuah suksesi politik merupakan produsen yang diharapkan mampu untuk memasarkan diri sebagai proses pemasaran politik. Strategi pemenangan dalam komunikasi politik sangat dipengaruhi oleh bagaimana kandidat dapat mempengaruhi untuk tujuan membentuk perilaku pemilih.
Untuk membentuk simpati, perlu adanya kerjasama dan kolaborasi antara masyarakat dan kandidat agar tercipta proses komunikasi dua arah. Dari komunikasi dua arah ini, kandidat atau tim pemenangan dapat menemukan reaksi konstituen terhadap apa yang telah dilakukan berdasar perencanaan yang telah dilaksanakan.
Hubungan antara organisasi politik / partai politik merupakan hubungan interaksi dimana kedua pihak membangun pemahaman bersama. Hal ini perlu karena parpol dan masyarakat / konstituen belum tentu memiliki kerangka berpikir yang sama.
Komunikasi dua arah membutuhkan proses dimana parpol mencoba mengkomunikasikan ide dan gagasan partai, platform dan peogram kerja serta ideologinya. Tujuannya, agar hal-hal yang diperkirakan dan direncanakan dapat dimengerti dan diterima oleh masyarakat.
Pada hakekatnya, pesan komunikasi politik itu harus dilakukan secara sadar dan terus menerus serta diorganisasikan untuk disampaikan kepada pemilih/masyarakat dengan berbagai alternatif terbaik. Karena proses pemenangan dimulai dari memperkenalkan apa yang diinginkan masyarakat dari kandidat sesuai dengan momentum pemilu itu sendiri.
Dampak Komunikasi Politik
Keberadaan khalayak pemilih yang bersifat heterogen, memunculkan komunitas-komunitas publik. Komunitas-komunitas ini membentuk opini publik pada konteks politik baik dalam persepsi pro dan kontra. Maka pengemasan komunikasi politik terbaik adalah dengan mengangkat isu perbaikan dan pembenahan.
Pendekatan komunikasi yang dilakukan kandidat, yang tidak diikuti kemampuan mesin politik akan berdampak pada perubahan sosial untuk memilih kandidat. Kekuatan mesin politik akan menjadi sebuah pesan yang dapat dinternalisasikan oleh masyarakat pemilih dan menjadikannya sebuah refrensi yang berujung pada pilihan politik.
sumber foto : www.ajnn.net |
Konsep strategi memenangkan pemilu secara lebih spesifik dan terkait dengan kandidat, tim pemenangan dan kebijakan. Optimalisasi strategi harus dapat bersinergi untuk membentuk kesadaran dan pengenalan publik terhadap kandidat sekaligus program-program yang diusung.
Untuk memperoleh dukungan sebagai bentuk loyalitas, tidak hanya berorientasi pada mobilisasi massa namun harus mampu memperoleh dukungan dari semua elemen yang terlibat dalam pasar politik. Adapun strategi yang harus di phami dalam pendekatan-pendekatan komunikasi politik terhadap masyarakat, sebagai contoh dibawah ini :
- Komunikasi harus menyentuh pada semua lapisan masyarakat pemilik suara, tidak hanya terbatas pada kantong-kantong yang sudah lama terbentuk.
- Pengemasan pesan politik dalam bentuk visi dan misi harus dapat tersampaikan sesuai dengan konteks realitas yang ada.
- Komunikasi politik kandidat harus juga memperhatikan kandidat lain, sehingga dengan mudah dapat menemukan formula komunikasi politik yang tepat sasaran.
Comments
Post a Comment