Skip to main content

GELIAT MAFIA, part 1

Memahami Dan Menyelami Pikiran Mafia

Takkan ada kejahatan yang abadi

Ditengah hingar bingar isu-isu global, kejahatan sudah menjadi musuh besar tiap negara di dunia yang sudah pada tahap sangat mengkhawatirkan. Kejahatan dapat muncul dari berbagai sudut pandang dengan maksud kepentingan yang berbeda. Tak terkecuali dalam kehidupan pelayanan publik kepada masyarakat.

Layanan publik akan berimplikasi terhadap sosial kemasyarakatan, dimana proses transformasi akan kecerdasan hampir atau bahkan dikalahkan oleh provokasi-provokasi serta taburan bumbu kebencian. Meski terlihat sedikit atau kecil tapi tampak mendominasi dan telah membuat keresahan. Itulah mafia,. yah, mafia.

Keberanian mereka yangh saya sebut mafia ini biasanya karena ada spirit dibaliknya. 'Spirit' ini biasanya tak nampak tapi cukup berperan bahkan merupakan dalang. Dialah yang menggerakkan demi kepentingannya.

Mereka biasanya berusaha akan menjaga susananya, hal mana sumber daya akan selalu dieksploitasi. Benar atau salah, pembodohan akan digunakan untuk menanam serta menebar benih konflik di tengah kelompok.

Membuat keresahan dan kegaduhan dengan mengadu-domba, membakar emosi hanya untuk menanggalkan rasionalitas. Solidaritas tidak lagi menjadi rasional dan tidak berperikemanusiaan, mereka sangat piawai merobek perasaan dan menjadikaannya sebuah kegilaan dalam kelompok.

Penyebaran benih dan isu menjadi makanan demi menyemai kebencian. Tatkala penyebaran kebencian ini dibungkus dalam suatu tindak pembodohan pikiran yang diyakini dan merasuki hati, dengan harapan mudah menyulut kobaran api konflik.

Mereka yang tersulut kadang tak tahu apa yang menjadi instruksi sang dalang dan antek lainnya, dalam pikiran hyanyalah ramai-ramai untuk merusak dengan kebebasan menanggalkan otak. Munculnya konflik berakibat pada kekhawatiran, ketakutan dan kacaunya kelompok sosial.

Dalang yang menjadi spiritlah yang akan bertepuk tangan menikmati kejahatan yang didasari pikiran jahat akan kepentingan sesaat mereka, kenikmatan akan kecurangan yang coba terus dilestarikan. Ketika kewarasan terus dihalau dan ditanamkan sikap anti waras, maka takkan ada tempat bagi yang waras.

Kewarasan seolah menjadi ancaman nyata yang dianggap kegilaan, maka mereka yang jahat berusaha dengan berduyun-duyun melakukan pembodohan seperti kebodohan mereka dengan bangganya. Citra waras menjadi mimpi yang sia-sia, karena bagi mereka kegilaan adalah kebanggaan. Semenyedihkannya sehingga otak kewarasan tidak ada lagi.

Ketika anti waras merajalela sebagai konsep konflik, maka ketidakwarasan sama dengan mencari kematian pikirannya.

(Disadur dari Geliat Mafia Birokrasi : Menanggalkan Otak dan Hati Membulli Yang Waras? oleh Kombes Pol. Chrysnanda DL)

Comments

Popular posts from this blog

DLKr / DLKp : Daerah Lingkup Kerja (DLKR) / Daerah Lingkup Kepentingan (DLKP)

Daerah Lingkup Kerja (DLKR) Pelabuhan / Daerah Lingkup Kepentingan (DLKP) Pelabuhan foto : Pelabuhan Penyeberangan Amurang Pelabuhan adalah salah satu fasilitas publik yang dimanfaatkan dalam rangka menunjang pengembangan perekonomian dan perdagangan nasional. Perencanaan yang tidak tepat terhadap pelabuhan akan berakibat pada in-efisiensi layanan kepelabuhanan. Perundangan terkait pelayaran dan kepelabuhanan mewajibkan pelabuhan untuk memiliki Rencana Induk Pelabuhan, serta dalam menunjang efektifitas serta efisiensi penyelenggaraan pelabuhan maka perlu untuk menyusun  Daerah Lingkup Kerja (DLKR) / Daerah Lingkup Kepentingan (DLKP). DLKr / DLKp merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian dalam pengelolaan suatu pelabuhan.  Rencana Induk Pelabuhan merupakan pengaturan terhadap ruang pelabuhan dalam rangka perencanaan tataguna tanah dan perairan pada  Daerah Lingkup Kerja dan Daerah Lingkup Kepentingan.  DLKR merupakan wilayah/daerah perairan dan d...

KOTA TOMOHON : Letak Geografis, Luas & Batas Wilayah Administrasi

Kota Tomohon Kota merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang berdiri secara otonom sebagai sebuah daerah administratif. Dipimpin seorang walikota sebagai kepala daerah dan wakilnya, kota ini menjadi salah satu daerah yang cukup maju di antara beberapa daerah lainnya di Sulawesi Utara. Kota Tomohon sendiri merupakan daerah hasil pemekaran Kabupaten Minahasa yang didasarkan atas Undang-undang No. 10 / 2023 tentang Pembentukan Kab. Minahasa Selatan dan Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Letak Geografis Kota Tomohon Secara geografis, Kota Tomohon berada pada 1°24’18,479” LU s/d 124°43’52,457” BT, dan 1°14’33,154” LU s/d 124°54’34,191” BT. Luas Wilayah Kota Tomohon Adapun Kota Tomohon sendiri mempunyai luas wilayah sekitar 169,10 km/persegi. Dan hanya sekitar 1.17 % dari luas keseluruhan Provinsi Sulawesi Utara yaitu sekitar 14.500,58 km/persegi (BPS Sulut. 2022). Kota Tomohon sendiri terdiri dari 5 (Lima) wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Tomohon Utara dengan lua...

WARUGA : Artefak Peninggalan Suku Minahasa

Waruga di Desa Sawangan, Minahasa Utara (foto : facebook.com) WARUGA : Bukti Peradaban Bangsa Minahasa Pada Masa Lalu Waruga merupakan kubur batu yang menjadi artefak budaya peninggalan Suku Minahasa pada masa lalu di Sulawesi Utara. Bentuknya menyerupai kubus serta beratapkan menyerupai rumah dengan berukirkan / relief motif artistik. Bagi masyarakat adat Minahasa, waruga memiliki nilai historis yang mengandung makna tentang asal usul serta perjuangan leluhur bangsa Minahasa. Hal mana waruga mengingatkan identitas, jatidiri dan sejarah kehidupan orang Minahasa dahulu kala. Waruga di Kayawu, Tomohon Kini, kubur batu waruga telah dialihfungsikan yaitu sebagai warisan budaya yang pemanfaatannya untuk objek wisata dan situs cagar alam budaya Minahasa. Definisi Waruga Dari Berbagai Sumber Dalam beberapa versi sumber, waruga memiliki beberapa definisi diantaranya: secara etimologis waruga berasal dari kata  'wawa'  yang artinya menyeluruh atau sepenuhnya. 'Ruga' ya...