Skip to main content

SI TOU TIMOU TUMOU TOU : Manusia Yang Berkemanusiaan

Manusia yang berkemanusiaan

Manusia Berkemanusiaan

Hanya sedikit pribadi manusia yang lahir untuk menjadi seorang manusia. Yaitu, manusia-manusia dengan akal kemanusiaannya. Yaitu pula pribadi-pribadi yang disebut manusia yang berkemanusiaan. 

Manusia-manusia yang melihat, yang merawat, yang membuat, serta menghidupi semua dan segala dalam perilaku kemanusiaan. Manusia yang berakal dan yang berbudi luhur.

Hanya sedikit pula, pribadi manusia yang punya kemampuan membaca apa itu kemanusiaan dengan kedua matanya. Manusia berkemanusian yang tidak membaca hanya dengan sebelah mata saja.

Tidak pula membaca perbedaan serta ketidakadilan sebagai sesuatu yang buang atau sepele, atau terpinggir, atau juga tak penting. Tetapi pada dasarnya membacanya sebagai sebuah berkat, beri, dan rahmat.

Hanya sedikit individu manusia yang memiliki kemampuan untuk menulis kemanusiaan dengan menggunakan jari-jarinya. Dimana manusia kemanusiaan ini tidak akan menulis hanya dengan sembunyi salah satu tangannya.

Bunga cantik yang tidak terawat baik

Tidak pula, hanya dengan menggerakkan satu jarinya untuk menunjuk dan / atau mengumpat. Tapi pada dasarnya menulis dengan genggaman sebagai salam dan damai. 

Hanya sedikit orang per/orang yang disebut manusia yang dengan kemampuannya menghidupi rasa kemanusiaan menggunakan energinya. Manusia kemanusiaan yang tidak membangun dengan setengah jiwanya.

Tidak jua hanya dengan separuh rasa, atau separuh suka, atau separuh enak, atau dengan separuh butuh tapi dengan seutuh tubuhnya, dengan seluruh mau-nya, atau dengan segenap rasa senang-nya.

Sedikit manusia di era saat ini, yang memiliki kemampuan untuk merawat arti kemanusiaan menggunakan rasa dan kemauannya. Manusia kemanusiaan yang tidak menyentuh hanya dengan setengah hatinya saja.

Tidak hanya sekedar melihat malam, atau menunggu datangnya teduh. Yang tidak bersembunyi dari matahari, tetapi yang karena rasa dan keikhlasan pada tiap butuh, di segala tempat, dan semua sempat.

Tumbuhnya liar, tapi cantik mepesona di dinding luar rumah

Tak banyak manusia yang mengaku berkemanusian itu, menempatkan dirinya pada tempat yang bermatabat sebagai manusia yang hidup bergelimang moral yang baik.

Manusia dan pribadi yang memiliki dan kemampuan mencapai taraf kehidupan yang layak dihormati. Bukan karena statusnya saja, tetapi karena dipandang karena kulaitas hidup yang dijalaninya.

Si Tou Timou Tumou Tou

Si Tou Timou Tumou Tou merupakan salah satu falsafah hidup manusia yang populer di tanah Minahasa, Sulawesi Utara. Falsafah ini dipopulerkan oleh seorang Tokoh Minahasa yang terkenal, yaitu Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob (GSSJ) Ratulangi.

Artinya adalah, manusia hidup untuk menghidupkan orang lain. Maksudnya, manusia takkan hidup hanya bergantung pada kemampuan dirinya sendiri. Tetapi akan tetap membutuhkan bantuan manusia lainnya.

Koleksi bunga pribadi disekitar rumah

Dapat pula disimpulkan maksudnya bahwa, manusia hidup untuk kemudian bisa turut menghidupkan orang lain, menjadi berkat bagi orang lain, menjadi pembimbing bagi orang lain.

Falsafah ini memberikan makna bagi Bangsa Minahasa untuk saling menjaga dan melindungi, menghormati dan menghargai, serta tidak saling membinasakan dan menghancurkan.

Itulah mengapa, sampai hari ini, Bangsa Minahasa tetap eksis sebagai sebuah bangsa yang diberkati. Bangsa yang diberikan hikmat dan kecerdasan, serta akal dan kebijaksanaan.

Comments

Popular posts from this blog

WARUGA : Artefak Peninggalan Suku Minahasa

Waruga di Desa Sawangan, Minahasa Utara (foto : facebook.com) WARUGA : Bukti Peradaban Bangsa Minahasa Pada Masa Lalu Waruga merupakan kubur batu yang menjadi artefak budaya peninggalan Suku Minahasa pada masa lalu di Sulawesi Utara. Bentuknya menyerupai kubus serta beratapkan menyerupai rumah dengan berukirkan / relief motif artistik. Bagi masyarakat adat Minahasa, waruga memiliki nilai historis yang mengandung makna tentang asal usul serta perjuangan leluhur bangsa Minahasa. Hal mana waruga mengingatkan identitas, jatidiri dan sejarah kehidupan orang Minahasa dahulu kala. Waruga di Kayawu, Tomohon Kini, kubur batu waruga telah dialihfungsikan yaitu sebagai warisan budaya yang pemanfaatannya untuk objek wisata dan situs cagar alam budaya Minahasa. Definisi Waruga Dari Berbagai Sumber Dalam beberapa versi sumber, waruga memiliki beberapa definisi diantaranya: secara etimologis waruga berasal dari kata  'wawa'  yang artinya menyeluruh atau sepenuhnya. 'Ruga' ya

Ancaman Abrasi Pantai Di Teluk Amurang

Sumber Foto : Arsip BPBD Minahasa Selatan Pada tahun 2022 lalu, terjadi bencana di Pantai Amurang, Minahasa Selatan berupa Abrasi Pantai. Kejadian tersebut mengakibatkan rusaknya berbagai infrastruktur dan rumah pemukiman warga.  Setidaknya 34 rumah hilang, 11 rumah mengalami kerusakan parah, dan 49 rumah dalam keadaan terancam, serta 15 rumah diketahui pada posisi beresiko tinggi. Kejadian inipun mengakibatkan 1 unit SD rusak dan runtuhnya jembatan Ranowangko. Ancaman Abrasi di Teluk Amurang Abrasi pantai memang merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan kerusakan pada garis pantai akibat terlepasnya material pantai yang terus-menerus terhantam oleh gelombang laut atau karena perubahan keseimbangan angkutan sedimen di perairan pantai. Wilayah pesisir pantai merupakan area yang rentan terhadap berbagai tekanan dari aktivitas manusia maupun fenomena alam. Sumber foto : Dirjen SDA KemenPUPR Di sepanjang pantai Alar Teluk Amurang, Amurang – Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, a

RENCANA INDUK PELABUHAN

Apa Itu Rencana Induk Pelabuhan? Rencana Induk Pelabuhan Dasar Penyusunan / Penetapan Rencanaa Induk Pelabuhan Berdasar Peraturan Menteri Perhubungan No. 57/2020, rencana induk pelabuhan merupakan pengaturan ruang pada pelabuhan dalam rangka tataguna tanah serta perairan di daerah lingkup kerja pelabuhan (DLKr) dan daerah lingkup kepentingan pelabuhan (DLKp). Kebijakan pengaturan pelabuhan di Indonesia sesuai UU No.17/2008 tentang pelayaran, rencana induk pelabuhan merupakan pedoman dalam penetapan lokasi, pembangunan pelabuhan, pengoperasian dan penyelenggaraannya, serta penyusunan dan pengembangan pelabuhan dimana ditetapkan melalui keputusan pemerintah (SK). Pelabuhan Umum Amurang dan Pelabuhan Penyeberangan Amurang di Minahasa Selatan Penyusunan rencana induk pelabuhan harus memperhatikan hal-hal yang menjadi prasyarat dalam penetapannya, yaitu : Perencanaan tataruang wilayah daerah provinsi Perencanaan tataruang wilayah daerah kab/kota Keserasian, keselarasan dan keseimbangandenga