Skip to main content

KEPEMIMPINAN : Faktor Kegagalan Dalam Kepemimpinan

Kegagalan Kepemimpinan Mendatangkan Penilaian dan Perspektif Banyak Hal

(Image Credit : pemimpin.id)

Menjadi seorang pemimpin adalah suatu hal yang mungkin diimpikan sebagian orang walaupun tak selamanya bisa digapai atau diwujudkan. Menjalankan kepemimpinan tidak semudah yang dibayangkan, karena bisa saja dianggap gagal atau berhasil. Dimana kegagalan dan keberhasilan itu dapat mendatangkan bebagai hal yang mengandung penilaian dan perspektif dalam banyak hal. 

Aspek Kegagalan adalah hal yang paling banyak mendapat sorotan, maka adalah hal bijak mengambil sisi positif, manfaat dan pelajaran dari kegagalan untuk dijadikan bahan introspeksi bagi masa depan yang menjadi idaman banyak pihak untuk diwujudkan.

Apa itu Kepemimpinan?

Kepemimpinan muncul karena adanya kebutuhan manusia akan keterbatasan dan kelebihan tertentu pada manusia itu sendiri. Dari kepemimpinan munculah pemimpin, dimana menjadi pemimpin diperlukan setidaknya alasan-alasan, seperti: kebutuhan banyak orang (memerlukan) akan figur pemimpin, tempat untuk diberikan wewenang dan tanggung jawab, pemimpin sebagai figur yang mewakili suatu masyarakat dalam beberapa situasi, serta tempat dimana pengambilalihan resiko apabila terjadi tekanan terhadap kelompok masyarakatnya.

(credit image : mtopleader.com)

Kepemimpinan dapat dipahami dalam dua hal, yaitu kepemimpinan adalah kekuatan untuk menggerakkan serta mempengaruhi orang-orang, dan kepemimpinan sebagai suatu proses mengarahkan orang-orang sebagai pengikutnya untuk melaksanakan kegiatan/aktivitas untuk mencapai suatu tujuan.

Dapat diambil kesimpulan bahwa, kepemimpinan merupakan sebuah seni untuk mempengaruhi orang lain atau kelompoknya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Definisi ini akhirnya akan mengarahkan sebuah kepeimpinan untuk melibatkan orang lain, pengikut atau bawahan, munculnya pendistribusian wewenang antara pemimpin dan anggota yang mengikutinya, serta lahirnya kemampuan menggunakan wewenangnya untuk mempengaruhi tingkah dan laku pengikutnya dalam berbagai cara.

Konsep suatu kepemimpinan adalah tidak ada pengikut maka tentu tidak ada pemimpinnya. Hal ini disebut konsep relasi, dimana kepemimpinan itu hadir dalam suatu proses relasi dengan orang lain yang menjadi pengikutnya.

Faktor Kegagalan Dalam Suatu Kepemimpinan

(credit image : samahitawirotama.com)

Tantangan paling berat dari seorang pemimpin adalah membuat orang lain yang menjadi pengikutnya untuk mau berkerja padanya dengan harapan memberikan hasil yang baik. Pemimpin akan berperan sebagai seorang pengelola dalam sebuah kelompok atau organisasi, dimana terkadang ia akan dipuji atas keberhasilan pekerjaan yang bahkan tidak pernah dilaksanakannya sendiri.

Tuntutan akan perubahan dalam sebuah organisasi selalu bergerak secara dinamis, hal ini membuat sebuah organisasi harus siap dalam segala situasi dan tantangan. Ketidakcakapan seorang pemimpin dalam melaksanakan perannya akan menjadi sebuah permasalahan besar, karena akan memberi dampak/efek negatif terhadap berjalannya suatu organisasi/kelompok dalam mencapai tujuannya.

Ketidakmampuan atau ketidakcakapan seorang pemimpin dapat disebabkan banyak beberapa hal, dan beberapa faktor dibawah ini dapat memberi efek dalam gagalnya suatu kepemimpinan.

  1. Ketidakmampuan/ketidakcakapan menangani masalah
    Setiap organisasi dimanapun pasti menemui masalah, atau bahkan terjadinya konflik. Pada umumnya solusi atas masalah-masalah ini dapat dengan mudah ditemukan, jika pemimpinnya mengenal baik atau mau mengenal bawahannya. Konflik akan melebar jika pemimpin tidak mau tahu atau terkesan memniarkan terjadinya konflik. Hal paling berbahaya adalah, saat bawahan mulai bosan dan frustrasi dengan atasan, maka produktifitas kerja jelas menjadi korbannya.
  2. Tidak terbuka terhadap kritik dan saran
    Banyak diantara para pemimpin yang berhasil menjadi seorang pembicara yang baik, tapi tidak sebagai seorang pendengar yang baik. Hal ini biasanya terjadi karena 2 hal, yaitu saat pemimpin merasa paling berkuasa atau merasa paling pandai, dan/atau bawahan mempunyai kualitas diri lebih baik darinya. Tidak disadari seorang pemimpin adalah bawahan yang tidak diberi kesempatan memberikan masukan akan selalu menunggu waktu menyerang dalam bentuk saran dan pendapat.
  3. Gagal membangun budaya inovatif
    Seorang pemimpin seharusnya bisa menghargai segala upaya dan usaha dari pekerjaan yang dilakukan bawahannya. Karena harus di ingat bahwa inovasi tidak akan terjadi dalam sekejap tapi tentu butuh waktu dalam prosesnya. Kegagalan dalam menyalakan kreatifitas dalam organisasi akan berdampak pada hilangnya solusi untuk dapat keluar dari masalah.
  4. Gagal memberikan motivasi
    Seorang bawahan yang merasa tidak dihargai segala upaya dan usaha kerjanya, akan memiliki banyak alasan untuk meninggalkan pemimpinnya. Pemimpin bisa saja memiliki tim atau anggota-anggota terbaik, tapi jika mereka tidak termotivasi lagi untuk bekerja kepada pemimpinnya maka itu tanda bahwa seorang pemimpin telah gagal dalam kepemimpinannya.

Pada hakekatnya, dua hal dalam sebuah kekuasaan, yaitu jika bukan pencitraan, yaaa intimidasi.

Comments

Popular posts from this blog

DLKr / DLKp : Daerah Lingkup Kerja (DLKR) / Daerah Lingkup Kepentingan (DLKP)

Daerah Lingkup Kerja (DLKR) Pelabuhan / Daerah Lingkup Kepentingan (DLKP) Pelabuhan foto : Pelabuhan Penyeberangan Amurang Pelabuhan adalah salah satu fasilitas publik yang dimanfaatkan dalam rangka menunjang pengembangan perekonomian dan perdagangan nasional. Perencanaan yang tidak tepat terhadap pelabuhan akan berakibat pada in-efisiensi layanan kepelabuhanan. Perundangan terkait pelayaran dan kepelabuhanan mewajibkan pelabuhan untuk memiliki Rencana Induk Pelabuhan, serta dalam menunjang efektifitas serta efisiensi penyelenggaraan pelabuhan maka perlu untuk menyusun  Daerah Lingkup Kerja (DLKR) / Daerah Lingkup Kepentingan (DLKP). DLKr / DLKp merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian dalam pengelolaan suatu pelabuhan.  Rencana Induk Pelabuhan merupakan pengaturan terhadap ruang pelabuhan dalam rangka perencanaan tataguna tanah dan perairan pada  Daerah Lingkup Kerja dan Daerah Lingkup Kepentingan.  DLKR merupakan wilayah/daerah perairan dan d...

KOTA TOMOHON : Letak Geografis, Luas & Batas Wilayah Administrasi

Kota Tomohon Kota merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang berdiri secara otonom sebagai sebuah daerah administratif. Dipimpin seorang walikota sebagai kepala daerah dan wakilnya, kota ini menjadi salah satu daerah yang cukup maju di antara beberapa daerah lainnya di Sulawesi Utara. Kota Tomohon sendiri merupakan daerah hasil pemekaran Kabupaten Minahasa yang didasarkan atas Undang-undang No. 10 / 2023 tentang Pembentukan Kab. Minahasa Selatan dan Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Letak Geografis Kota Tomohon Secara geografis, Kota Tomohon berada pada 1°24’18,479” LU s/d 124°43’52,457” BT, dan 1°14’33,154” LU s/d 124°54’34,191” BT. Luas Wilayah Kota Tomohon Adapun Kota Tomohon sendiri mempunyai luas wilayah sekitar 169,10 km/persegi. Dan hanya sekitar 1.17 % dari luas keseluruhan Provinsi Sulawesi Utara yaitu sekitar 14.500,58 km/persegi (BPS Sulut. 2022). Kota Tomohon sendiri terdiri dari 5 (Lima) wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Tomohon Utara dengan lua...

WARUGA : Artefak Peninggalan Suku Minahasa

Waruga di Desa Sawangan, Minahasa Utara (foto : facebook.com) WARUGA : Bukti Peradaban Bangsa Minahasa Pada Masa Lalu Waruga merupakan kubur batu yang menjadi artefak budaya peninggalan Suku Minahasa pada masa lalu di Sulawesi Utara. Bentuknya menyerupai kubus serta beratapkan menyerupai rumah dengan berukirkan / relief motif artistik. Bagi masyarakat adat Minahasa, waruga memiliki nilai historis yang mengandung makna tentang asal usul serta perjuangan leluhur bangsa Minahasa. Hal mana waruga mengingatkan identitas, jatidiri dan sejarah kehidupan orang Minahasa dahulu kala. Waruga di Kayawu, Tomohon Kini, kubur batu waruga telah dialihfungsikan yaitu sebagai warisan budaya yang pemanfaatannya untuk objek wisata dan situs cagar alam budaya Minahasa. Definisi Waruga Dari Berbagai Sumber Dalam beberapa versi sumber, waruga memiliki beberapa definisi diantaranya: secara etimologis waruga berasal dari kata  'wawa'  yang artinya menyeluruh atau sepenuhnya. 'Ruga' ya...