![]() |
| Tak perlu banyak teman, cukup sedikit asal bukan partner in crime |
Terkadang, ada orang bertanya kepada saya, Apa yang menjadi kesan suka mengatur pelabuhan? Apa kesan dukanya? Apa yang menjadi motovasi?
Pertanyaan-pertanyaan ini seringkali muncul, dan tentu saja saya memberikan jawaban yang terkadang mengejutkan mereka. Membenahi pelabuhan sudah menjadi kewajiban saya, sebagaimana telah saya tekuni kurang lebih 17 tahun, semenjak masa pendidikan.
Menjadi seorang lulusan dengan kualifikasi 2 (dua) keahlian yaitu ahli bidang Kepelabuhanan dan ahli bidang Industri Logistik Kemaritiman, memberikan sedikit kepercayaan terhadap diri sendiri untuk bisa memberikan sumbangsih dalam pembenahan dan memajukan suatu pelabuhan.
Dalam konteks membenahi pelabuhan, muncul banyak kesan. Tapi saya merangkum semua hal itu dalam Suka, Duka dan Cita-cita / Harapan. Dan apakah itu? Yah, silahkan lanjut membacanya karena hal dibawah adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas.
![]() |
| Foto Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Amurang dan hanya pelengkap artikel |
Kesan Baik Dalam Membenahi Pelabuhan : Sisi Suka
Berkontibusi bagi suatu pelabuhan dengan kemampuan baik skill dan ilmu untuk kemajuan suatu pelabuhan itu sendiri. Berkesempatan menata pelabuhan menjadi lebih baik dengan memegang prinsip keteraturan sesuai perundangan.
Serta tentunya berbagi ilmu dan pengetahuan dibidang kepelabuhanan dan industri logistik kemaritiman keada teman sekerja dan masyarakat umum yang ingin tahu tentang kehidupan pelayaran niaga dan pelabuhan.
Adalah sebuah kebahagian tersendiri bagi saya, memastikan keselamatan pelayaran di pelabuhan yang diabaikan beberapa pihak.
Kesan Buruk : Sisi Duka
Saat kita berusaha menata pelabuhan mejadi lebih baik, ternyata dihadapkan dengan ketidaksukaan pihak-pihak yang merasa terganggu dengan kehadiran saya. Baik dari internal maupun eksternal. Kehadiran saya yang memangkas hal-hal buruk, menerapkan perundangan membuat pihak-pihak ini secara langsung dan tidak langsung "rugi" hahahaha.
Dikalangan eksternal, saya merasa dijaga jaraknya, hmmm. Dan parahnya dikalangan internal saya dijauhi pula. Mereka inilah yang saya sebut "MAFIA OPLOSAN" yang hanya mementingkan keuntungan pribadi dan mengabaikan tugas pokok dari fungsi kepelabuhanan yaitu memastikan keselamatan pelayaran sebelum kapal berlayar.
![]() |
| Petarung Bukan Penjilat |
Harapan Dalam Membenahi Pelabuhan
Inilah jawaban saya yang menjadi harapan dan cita-cita membangun dan membenahi pelabuhan, yaitu : "Menggebuk para mafia di pelabuhan untuk memastikan pelabuhan berjalan sesuai koridor hukum yang berlaku"
Serta tentunya memberikan manfaat dengan efek ekonomi yang baik saat pelabuhan berjalan semsetinya bagi bangsa dan negara.



Comments
Post a Comment